إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS Ar-ra'd:11)

Rabu, 01 Januari 2014

MEMAKNAI TAHUN BARU 2014

            
Tidak terasa saat kita bernafas hari ini kita sudah di awal tahun 2014 M. Padahan kemarin kita masih ada di tahun 2013 M. Padahal rasanya baru kemarin. Cepat benar rasanya. Padahal jika dihitung-hitung, rasanya belum banyak kebaikan yang sudah kita lakukan. Bagi kita kaum pelajar sehari-hari kita menjalankan rutinitas, bangun pagi, sholat subuh, gerak badan sebentar, sarapan, berangkat sekolah, main-main di sekolah, sholat dhuhur, istirahat, membantu orang tua sambil main-main, tahu-tahu sudah ashar, main-main lagi, maghrib, ngaji sebentar, isyak dan tidur. Begitu terus kegiatan  kita secara rutin tanpa pernah kita sadari mana ujung pangkalnya. Mengalir, berputar saja seiring dengan sedah nafas kita. Rutinitas kita ini tidak jauh beda bagi kebanyakan orang. Mereka terjebak dalam rutinitas permainan hidup. Benar firman Allah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah senda gurau dan permainan semata. Dan sesungguhnya akhirat adalah tempat yang kekal dan membahagiakan jika mereka mengetahuinya (al-Ankabut 29:64)

               Masih untung jika dalam berbagai permainan hidup itu kita memasang niat ibadah. Banyak di antara umat manusia bahkan terlena. Mereka asyik dengan macam-macam permainan, lomba berbanyak-banyak harta, keturunan dan kemewahan hidup. Bahkan untuk  itu mereka rela melakukan kecurangan, korupsi, manipulasi, merampok dan sebagainya. Mereka benar-benar lupa akan asal mula dan akhir kehidupan. Tahu-tahu akhirnya hidupnya berakhir tanpa hasil. Allah sudah mengemukakan tabiat manusia yang suka terlena ini.
Bermegah-megahan telah melenakan kamu. Sampailah kalian mengunjungi tempat pemakaman (mati)” (at-Takatsur/ 102:1-2).
Banyak waktu kita terbuang, kita terlena oleh kemewahan, handphon yang kita miliki, misalnya. Seakan tiada waktu tanpa hp, nelpon, sms, dengar lagu, main game. Tahu-tahu kita tiba-tiba mati (karena lupa makan, keasikan main hp sih…). Oleh sebab itu, perlu kita senantiasa sadar bahwa hidup ini mempunyai misi. Kita diciptakan Allah di muka bumi ini mempunyai tanggung jawab. Dan waktu senantiasa mengalir tetap. Jatah umur kita tidak pernah bertambah. Semakin hari umur kita semakin berkurang. Jika di tahun ini kita berumur 17 tahun misalnya, itu berarti jatah hidup kita di dunia ini sudah berkurang 17 tahun. Misalnya kita ditakdirkan oleh Allah hidup selama 66 tahun, berarti umur kita tinggal 43 tahun. Waktu 17 tahun yang sudah kita habiskan itu untuk apa? Apakah untuk kebaikan ataukah tidak untuk apa-apa, atau bahkan untuk kemaksiyatan? Kita memng sering terlena oleh keberadaan waktu. Padahal waktu adalah makhluk Allah yang luar biasa berharganya. Begitu berharganya sampai Allah bersumpah atas nama waktu.
Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal sholeh, saling berwasiat antarsesama dengan kebenaran dan kesabaran. Q.S. Al-Ashr "
Rasul Muhammad bersabda, dua hal yang membuat mayoritas manusia terlena, yakni kesehatan dan waktu luang.
Tatkala sehat banyak di antara kita yang menganggap kesehatan itu hal yang biasa dan wajar-wajar saja sehingga kita pun tidak mempergunakannya untuk meraih kebajikan. semaksimal mungkin Kita merasakan begitu pentingnya kesehatan itu manakala kita sudah sakit. Tepatlah kata-kata orang Arab bahwa kesehatan adalah mahkota berkilauan yang hanya bisa dilihat oleh orang yang sakit. Orang yang sehat tidak bisa melihat keberadaan mahkota itu.
Waktu luang pun demikian. Kita terlena dengan permainan-permainan yang semakin beraneka ragam. Banyak di antara kita yang menghabiskan waktu luang dengan hanya main-main saja. Kita sering menunda-nunda kewajiban kita tatkala merasakan banyak waktu luang. Jadilah banyak umur kita habis tanpa hasil sedikitpun.
Oleh sebab itu, momen pergantian tahun ini, patut kita gunakan untuk muhasabah, introspeksi, mengoreksi diri, mengenang masa lalu untuk kemajuan di masa depan. Sejenak kita melangkah mundur, mengambil ancang-ancang, persiapan kemudian kita melompat. Allah memerintahkan kita agar kita berintrospeksi. 
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah. Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang sudah berlalu demi masa yang akan datang (hari kiamat). Dan bertaqwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui terhadap apa yang kalian perbuat (Al-Hasyr/59:18).

Ya, agar kita sukses, selamat dunia dan akhirat kita harus segera berhijrah menuju menuju Allah. Maksudnya kita berhijrah menuju ridha Allah. Jika dulu umat Islam di zaman Nabi melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah, kini hijrah kita ialah merubah niat dan perilaku, begitu kata Nabi. Tidak ada hijrah setelah fathu makkah, akan tetapi yang ada ialah niat dan jihad. Jika di tahun lalu kita jauh dari Allah, tahun depan kita harus mendekat, sekuat daya kita berusaha mendekat. Allah akan membalas usaha kita dengan berlipat ganda.
Dan bersegeralah menuju ke ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, di sediakan bagi orang-orang yang bertaqwa (Ali Imron/3: 133).
Hijrah kepada Allah ini bentuk nyatanya ialah kita memperbaiki kualitas ketakwaan kita. Takwa ialah takut kepada Allah dengan bukti menjalankan seluruh perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Berat memang untuk hijrah ini, akan tetapi jika kita berniat betul dan bersungguh-sungguh dalam melakukannya niscaya Allah akan menunjukkan caranya. Allah sudah memberi garansi/jaminan akan hal ini dalam firmannya
Dan orang-orang yang berjihad/bersungguh-sungguh di dalam urusan kami akan kami tunjukkan jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik. (al-ankabut/29:69)
Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan allah dengan harta dan jiwa adalah mempunyai derjat yang paling tinggi di sisi Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang menang. (at-Taubah/9:20).
Yakinlah kita bahwa keterpurukan bangsa ini bisa diakhiri hanya dengan berhijrah, pindah, merubah perilaku, merubah pola pikir. Momen pergantian tahun kali ini adalah momen yang cukup bagus untuk kita gunakan sebagai titik tolak perubahan kita. Jika kita berusaha merubah diri Allah akan mengubah diri kita.
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkannya kepada suatu kaum sehingga kaum itu merubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri. Dan sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui (al-anfal/8:53). Pernyataan ini ditegaskan lagi dalam ayat yang lain QS ar-Ra’du/13:11. Yakinlah, bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji.

Tidak ada komentar:

Arsip-arsip

Entri Populer